Jumat, 24 Mei 2013

SEKOLAH DAMBAAN, BELAJARPUN NYAMAN

Belajar akan nyaman apabila keadaan dan kondisi  tempat menimba ilmu kita juga nyaman. Dengan kata lain kondisi sekolah kita juga harus nyaman baik itu lingkunganya, guru-gurunya, teman-temannya, pendidikannya dll. Pada dasarnya semua sekolah sama saja karena sama-sama memberikan pengajaran dan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, yang membedakan adalah kualitas pendidikan sekolah tersebut. Kebanyakan banyak orang akan lebih memilih sekolah dengan kualitas mutu pendidikan yang tinggi sekalipun biayanya mahal. Tetapi tak sedikit orang juga yang beranggapan bahwa semua semua pendidikan sama, yang penting biayanya murah. Itu persepsi mereka yang berbeda-beda karena pada dasarnya manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda-beda. Bagaimana dengan pendapat kalian ?

Sebagai pelajar, aku lebih memilih sekolah yang berkualitas baik dengan biaya yang optimum (terjangkau) dalam artian tidak terlalu mahal dan tidak terlalu minim. Karena apa ? sekolah kan juga mempunyai bagian dari anggaran pendidikan Indonesia, buat apa bayar terlalu mahaal. Kasihan orang tua kita kan. Tapi kita juga jangan terlalu pelit untuk mengeluarkan uang untuk pendidikan sekolah kita. Kita juga menikmati fasilitas sekolah tersebut, semua gak gratis dan kita harus membayarnya juga. Bisa dikatakan sekolah dambaanku adalah sekolah yang mempunyai kualitas mutu baik dengan biaya standard.  Sekolah yang demikian tentu ada di Indonesia yang lebih mengutamakan aspek mutu pendidikan anak didiknya.

Dengan menginginkan biaya yang standard tentu fasilitas yang diperoleh juga sebanding. Tidak terlalu mewah atu muluk-muluk. Sama seperti sekolah pada umunya, fasilitas seperti ruang kelas, lapangan, perpustakaan, musholla, kantin, toilet, tempat parkir, uks, lab kimia, lab komputer, sound, papan tulis, bangku tentu sudah menjadi fasilitas pokok di sekolah. Tetapi fasilitas tambahan seperti AC, layar LCD, PC itu sepertinya tidak perlu untuk ada di sekolah dambaanku. Fasilitas tersebut kebanyakan terdapat di sekolah kota-kota besar. Penggunaan AC sebenarnya juga tidak baik buat lingkungan karena bisa mengakibatkan dampak pencemaran lingkungan CFC. Jika kita merasa panas, cukup membuka jendela sebagai ventilasi udara, itu lebih baik karena bisa mendapat udara langsung dari alam. Dibanding AC, penggunaan kipas lebih murah dan hemat biaya. Lalu adanya PC dan layar LCD tidak menjamin bisa memahamkan materi pada muridnya dengan mudah walaupun sekarang sudah zamannya memakai teknologi. Dengan adanya layar LCD memang membantu guru dalam mengajarkan pada murid, tapi terkadang kebanyakan murid malah tidak paham dan malas mencatat. Jadi, lebih efektig guru menerangkan lewat papan tulis.
Lingkungan sekolah yang ku idamkan itu lokasinya tidak terlalu dekat dengan keramaian kota karena itu akan membuat suasana menjadi  bising sehingga belajar akan terganggu. Sekolah dambaanku itu tempatnya di sekitar persawahan desa tetapi juga tidak terlalu plosok/pinggiran. Keadaan seperti bisa membuat kita lebih mengenal alam dan suasana tentram tidak terlalu berisik. Kondisi dalam lingkungan sekolah sendiri juga harus bersih dan rindang seperti hijaunya tanaman di persawahan, harus banyak pepohonan atau tumbuhan agar terlihat asri. Belajar akan nyaman jika aku mendapatkan suasana sekolah yang demikian. ^^

Sedangkan Mutu pendidikan sekolah yang baik dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi guru-gurunya, mata pelajaran, tugas dan pekerjaan rumah,hubungan guru dengan orang tua,hubungan antar siswa dan bentuk ujian kelulusanya.

Guru yang mengajar harus kompeten dan mempunyai kemampuan yang baik dalam memberikan pelayanan ilmu kepada anak didiknya. Metode pembelajaran dan moralitas guru yang menjadi bahan penilaian murid terhadap gurunya. Di sekolah yang ku dambakan,  gurunya harus memiliki metode pembelajaran yang efektif sehingga bisa dipahami oleh muridnya dengan mudah, misalnya, guru harus memberikan kesempatan siswanya untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Materi pembelajaran juga disa dilakukan dengan belajar secara berkelompok di kelas, saling bertukar pikiran sesama teman dan gurunya bisa mendatangi meja kelompok satu persatu untuk menjelaskan yang belum dipahami. Ini memang metode lama, tapi aku pikir masih efektif untuk diterapkan saat ini. Sedangkan untuk evaluasinya, guru memberikan kuis soal mata pelajaran. Siswa yang berani mengerjakan ke depan papan tulis dan benar, maka berhak mendapatkan nilai tambahan/point plus pada siswanya. Dengan begitu, siswa akan lebih semangat belajar dan berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai tambahan.

Mata pelajaran yang diberikan sama seperti pada umumnya. Matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris sudah menjadi pelajaran dasar yang harus diberikan kepada murid. Pelajaran pokoknya yaitu kimia, biologi, fisika untuk jurusan IPA dan sosiologi, ekonomi, geografi untuk jurusan IPS di tingkat SMA. Selain itu, masing-masing sekolah diberi hak untuk memberikan pelajaran tambahan berupa ketrampilan dan muatan lokal. Pelajaran ketrampilan di sekolah dambaanku baiknya adalah elektro/ tata boga untuk jurusan IPA dan akuntansi untuk jurusan IPS. Karena pelajaran elektro/tata boga maupun akuntansi dapat memberikan pengalaman sendiri dan bisa bermanfaat suatu hari nanti untuk memulai kerja. Di sekolah dambaanku juga perlu diadakan pelajaran tambahan tentang lingkungan hidup, dimana pelajaran  tersebut dapat mengenalkan kita lebih dekat kepada alam dan bisa menjaga kelestarian alam.

Tugas dan pekerjaan rumah (pr) memang pekerjaan kita sebagai pelajar selain belajar. Tapi alangkah baiknya di sekolah dambaanku itu para gurunya tidak terlalu banyak memberikan tugas dan pr. Sebagai pelajar itu bukan cuma belajar dan ngerjain pr aja, tapi juga perlu waktu untuk istirahat, membantu orang tua, dan melakukan aktivitas lainnya. Efektifnya guru itu harus memberikan pr seminggu tiga kali. Kalau takut muridnya gak belajar, yang rugi juga muridnya sendiri. Sebagai pelajar SMA, sudah seharusnya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk belajar yang giat sebagai bekal masa depan. Jadi, aku pikir mau belajar apa nggak itu tergantung individual muridnya. Aku juga ingin jika memberikan tugas itu yang mampu dikerjakan para muridnya, tidak melebihi batas sewajarnya kemampuan murid.

Hubungan antar guru dengan orang tua maupun hubungan antar siswanya juga merupakan penentu baik tidaknya mutu sekolah tersebut. Para guru harus bisa bersosialisasi dengan orang tua murid, biasanya ini terlihat ketika penerimaan raport sekolah tiap semester dimana orang tua murid di undang untuk hadir mengambil raport anaknya. Sekolah dambaanku itu guru tidak hanya Cuma memberikan raport kepada wali murid, tetapi juga harus bisa memberikan informasi tentang perkembangan anaknya didiknya secara langsung kepada wali muridnya serta bisa memberikan saran terbaik kepada orang tua untuk selalu memberi dukungan kepada anaknya agar bisa menunjang prestasi anaknya. Komunikasi itu penting, sekalipun itu guru dengan orang tua para murid.

Sedangkan untuk hubungan antar siswanya juga harus bisa menjalin komunikasi dengan baik. Saling bertukar pikiran dalam kegiatan diskusi kelompok, saling menyapa jika bertemu, dan tidak ada permusuhan apalagi tawuran itu sudah menciptakan suasana yang kondusif dan aman di sekolah. Yang tergabung dalam organisasipun harus saling membaur dan bisa menjalin kerja sama dengan baik dan yang paling penting adalah menghargai pendapat satu sama lain agar tidak sampai terjadi perselisihan satu sama lain. Kalian pasti juga bisa merasa nyaman kan kalau kondisi sekitar kita demikian ?

Nah, point yang paling penting adalah bentuk ujian dan prosesnya, baik itu ujian kelulusan, ujian sekolah, ujian semester yang paling harus diutamakan adalah kejujuran. Karena itulah yang menjadi parameter mutu sekolah itu. Dalam ujian kelulusan itu harusnya gak ada yang namanya bocoran, semua harus murni hasil pikiran invidual siswanya. Mau jadi apa bangsa ini nanti kalau generasinya pembohong? Dan buat pemerintah, sebaiknya UNAS itu janganlah hanya dijadikan patokan satu-satunya penentuan kelulusan siswa. Nggak adil banget kalau sekolah selama tiga tahun hanya ditentukan selama empat hari. Toh mereka sekolah bukan Cuma ingin nyari ijazah, tapi paling utama adalah nyari ilmu. Banyak aspek lain yang harus dipertimbangkan dalam penentuan kelulusan seperti ujian sekolah mereka, keseharian sikap, prestasi-prestasi mereka.
Sebagai pelajar dan sebagai generasi penerus bangsa, aku berharap pendidikan Indonesia ke depan semakin berkualitas. Berkualitas dalam artian benar-benar asli dan murni dari segi pembelajaran dan anak bangsanya. Anak didiknya cerdas karena kemampuan intern dalam diri sendiri buka karena faktor negatif lain. Dengan kecerdasan intern itu, anak didiknya bisa membawa pendidikan Indonesia lebih maju dan bisa meraih kejuaraan di tingkat Internasional sehingga bisa membawa nama harus bangsa Indonesia.

Salam Pendidikan !! *Aku Bangga jadi anak Indonesia *





Artikel ini ditulis sebagai wujud partisipasi dalam
Follow twitter @Youth_ESN dan @USBI_Indonesia untuk info lebih lanjut.

2 komentar: