Sabtu, 06 Februari 2016

UMKM BERPERAN BESAR DALAM SEKTOR EKONOMI INDONESIA



Menghadapi MEA 2016 tak menjadikan pelaku usaha mikro untuk menutup usahanya. Hal ini justru menjadi kesempatan mereka untuk bersaing di kancah perdagangan Internasional. Masyarakat Indonesia sendiri masih meminati produk lokal terutama produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha mikro termasuk saya salah satunya peminat dari produk usaha mikro. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)  merupakan salah satu sektor pendukung ekonomi Indonesia bahkan dapat pula dikatakan bahwa Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Karena dengan UMKM ini dapat mengurangi angkat pengangguran di Indonesia. Para pendiri Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tersebar di berbagai penjuru Indonesia dari Sabang hingga Merauke dan berbagai produk telah mereka pasarkan mulai di bidang teknologi, agobisnis, fashion, kuliner, otomotif, hingga pendidikan.
Peran usaha mikro, kecil dan menengah dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari penyedia lapangan kerja terbesar dimana mengurangi pengangguran yang tidak terserap oleh lapangan kerja, memberikan sumbangan terhadap ekspor nasional, dan memberikan kontribusi kegiatan ekonomi di berbagai sektor. Salah satu sektor yang sangat berpengaruh dalam menunjang perekonomian Indonesia adalah Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) fashion dan tekstil. UMKM fashion dan tekstil memiliki peran yang sangat penting dan signifikan dimana sebagian besar pelaku UMKM bergerak di sektor ini. Cara peningkatan UMKM fashion dan teksil ini dapat dilakukan dengan klasterisasi. Tahap pertama akan dilakukan dengan pemetaan terhadap pelaku usaha tersebut dan kemudian diberikan pelatihan, pendampingan, dan pembinaan mengenai standarisasi, desain, dan promosi sehingga UMKM di sektor ini dapat bersaing global di pasa MEA.
Menanggapi adanya MEA di tahun ini, saya sebagai masyarakat Indonesia lebih tertarik pada produk lokal hasil Usaha Kecil Menengah daripada produk luar negeri yang sebagian besar orang mengatakan high quality. Produk lokal sendiri sebenarnya dari segi kualitas tidak kalah dengan produk luar negeri tergantung dari cara pemakaian atau perlakuan pengguna pada produk tersebut. Saya yang berprofesi sebagai mahasiswa merasakan betul bagaimana para pelaku usaha mikro membantu saya. Sebagai contohnya adalah di bidang fashion. Saya lebih suka membeli pakaian dari para pelaku usaha mikro, selain harganya yang terjangkau juga model yang menarik dan sesuai. Kalau tentang kualitas, menurut saya juga tidak kalah dengan kualitas pakaian impor luar negeri. Salah satu UMKM fashion dan tekstil yang membuat saya sangat bangga adalah penjualan batik. Bagaimana tidak, batik adalah salah satu ciri khas Indonesia kemudian dipasarkan di pasar Internasional membuat batik semakin dikenal sebagai salah satu kebudayaan Indonesia. Batik di Indonesia telah dijadikan pakaian resmi dalam acara kenegaraan maupun acara tertentu. Sebagai mahasiswa, tentunya harus mampu memberikan kontribusinya dalam mendukung perekonomian Indonesia salah satunya adalah membeli produk dalam negeri. Yuk, sobat sekalian Cintai produk dalam negeri!