Popularitas teh semakin hari semakin merangkak naik. Selain menjadi
minuman yang selalu menghiasi menu-menu di berbagai rumah makan, teh juga bisa
menjadi bahan campuran diberbagai makanan. Bau teh yang menyegarkan dan warna
hijau yang menyejukkan biasanya digunakan sebagai bahan tambahan sekaligus
pewarna dalam pembuatan kue. Akan tetapi dianjurkan untuk memberi jeda antara
konsumsi makanan dengan minum teh lebih kurang sekitar dua jam. Anjuran untuk
tidak minum teh langsung setelah makan berkaitan dengan interaksi antara asam
fitat yang terkandung dalam teh yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari
makanan.
Meskipun teh memiliki segudang manfaat dan khasiat untuk tubuh, tetapi
jika teh dikonsumsi setelah makan ternyata teh justru menimbulkan efek yang
berbahaya bagi tubuh. Minuman teh yang dikonsumsi setelah makan bisa menghambat
penyerapan nutrisi makanan oleh usus. Daya serap yang berkurang ketika
mengkonsumsi secangkir teh setelah makan adalah 65%, dan jumlah pengurangan
daya serap ini lebih besar jika dibandingkan pengurangan daya serap yang
diakibatkan karena mengkonsumsi kopi yang hanya 40%.
Oleh karena asam fitat merupakan zat nongizi yang dapat mengikat mineral
besi (Fe), seng (Zn), atau magnesium (Mg). Akibatnya, mineral-mineral itu tidak
dapat diserap oleh tubuh. Dikhawatirkan akan menyebabkan anemia atau kekurangan
zat besi. Zat besi sendiri terbagi dua: zat besi heme, terdapat dalam
makanan-makanan yang berasal dari sumber hewani dan zat besi nonheme, terdapat
di makanan nabati. Zat besi heme dapat diserap oleh tubuh dua kali lipat
daripada besi nonheme.
Jika makanan yang kita konsumsi lebih banyak mengandung zat besi heme
dan vitamin C (ascorbic acid) yang akan meningkatkan penyerapan zat
besi – hambatan penyerapan dari teh masih dapat teratasi. Minum jus buah yang
mengandung vitamin C juga akan membantu tingkatkan penyerapan zat besi. Namun
tak dianjurkan minum jus buah mengandung banyak gula. Lebih baik makan saja
buah segar. Sebenarnya, tidak terlalu dilarang minum teh setelah makan apabila
menu yang kita makan bervariasi. Ada sumber bahan makanan nabati, hewani, serta
vitamin C yang cukup dari sayur dan buah. Tapi, daripada bingung memikirkan
boleh atau tidak, lebih aman minum air putih.
Kata
peringatan “Awas” untuk mengkonsumsi teh setelah makan tenyata juga cocok
digunakan untuk beberapa cara minum teh lainnya. Banyak orang yang tidak tahu
mengenai beberapa kebiasaan minum teh yang dilakukannya ternyata bisa
membunuhnya secara perlahan. Beberapa cara menikmati teh yang salah bisa
penulis jelaskan sebagai berikut:
1. Minum teh dengan suhu panas
Minum teh panas di
waktu pagi hari yang dingin memang bisa membuat tubuh menjadi hangat. Belum
lagi aroma teh yang bisa merilekskan pikiran, sungguh menambah nikmat secangkir
teh di pagi hari. Namun cuaca dingin di pagi hari terkadang membuat seseorang
tidak sadar bahwa dia telah meminum teh dengan suhu terlalu panas. Alhasil
lidah bisa menjadi pecah-pecah dan timbullah sariawan. Selain itu jika
kebiasaan itu terus dilakukan maka akan menyebabkan radang tenggorokan dan
bahkan bisa menyebabkan kangker mulut dan tenggorokan. Maka dari itu, meskipun
minum teh dalam kondisi cuaca dingin tetap sajikan teh dalam kondisi hangat
atau tidak lebih dari 70 derajat celcius.
2. Mengkonsumsi es teh
Tidak dipungkiri lagi
jika minuman es teh ini menjadi minuman favorit oleh banyak orang. Hal ini
cukup dibuktikan dengan banyaknya warung makan yang tidak absen menulis es teh
dalam daftar minumannya. Namun sayang, ternyata minuman es teh ini tidak baik
bagi tubuh kita. Es teh tenyata mengandung oksalat dengan konsentrasi yang
cukup tinggi. kandungan osalat dalam minuman es teh ini bisa berakibat fatal
bagi organ ginjal kita. Zat osalat dalam es teh ini bisa memicu timbulnya batu
ginjal. Namun untuk sesekali waktu menikmati es teh tetap boleh, asalkan tidak
berlebihan.
3. Meminumkan teh kepada bayi
Memberikan minuman
teh kepada bayi menjadi pemandangan yang mungkin masih sering kita lihat.
Sebenarnya memberikan minuman teh kepada bayi sungguh akan berakibat buruk bagi
bayi. Meskipun hanya diberikan dalam sekali waktu atau tidak sering.
Perlu kita ketahui
selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein. Dan jika dikonsumsi bayi
maka akan dapat mempengaruhi otaknya yang kemudian menimbulkan efek susah
tidur. Padahal tidur merupakan fase penting untuk perkembangan bayi.
Melihat
beberapa cara menikmati minuman teh yang salah ini memang membuat kita cukup
tercengang. Dan kita juga patut menyebutkan kata awas untuk cara-cara salah
diatas disamping menyebutkan kata Awas, hindari minum teh setelah makan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar