Para peneliti telah lama mengetahui
bahwa memukul sebuah obyek dengan cahaya dapat mendorong obyek tersebut. Itulah
pemikiran di balik layar surya, yang memanfaatkan radiasi untuk tenaga
pendorong di luar angkasa. "Kemampuan cahaya untuk mendorong sesuatu sudah
diketahui," tutur rekan peneliti Grover Swartzlander dari Institut
Teknologi Rochester di New York, seperti yang dikutip Science News
(05/12/10).
Trik baru cahaya lebih menarik dari
sebuah dorongan biasa: Hal itu menciptakan tenaga yang lebih rumit yang disebut
daya angkat, bukti ketika sebuah
aliran pada satu arah menggerakkan sebuah obyek secara tegak lurus. Foil udara
atau airfoil menghasilkan daya angkat; ketika mesin memutar
baling-baling dan menggerakkan pesawat ke depan, sayap-sayapnya yang
dimiringkan menyebabkan pesawat itu naik.
Foil cahaya tidak dimaksudkan untuk
menjaga sebuah pesawat tetap berada di udara selama penerbangan dari satu
bandara ke bandara lainnya. Namun kesatuan alat-alat yang sangat kecil tersebut
boleh digunakan untuk mendayakan mesin-mesin mikro, mentransportasikan
partikel-partikel yang sangat kecil atau bahkan membolehkan metode-metode sistem
kemudi pada layar surya.
Daya angkat optik merupakan
"ide yang sangat rapi", kata fisikawan Miles Padgett dari Universitas
Glasgow di Skotlandia, namun terlau dini untuk mengatakan bagaimana efek
tersebut boleh dimanfaatkan. "Mungkin berguna, mungkin tidak. Waktu yang
akan membuktikan."
Cahaya tersebut dapat memiliki daya angkat yang tak terduga ini dimulai dari sebuah pertanyaan yang sangat sederhana, Swartzlander mengatakan, "Jika kita mempunyai sesuatu berbentuk sayap dan kita menyinarinya dengan cahaya, apa yang terjadi?" Eksperimen-eksperimen pemodelan menunjukkan kepada para peneliti bahwa sebuah defleksi asimetris cahaya akan menciptakan sebuah daya angkat yang sangat stabil. "Jadi kami pikir lebih baik melakukan satu eksperimen," kata Swartzlander
Cahaya tersebut dapat memiliki daya angkat yang tak terduga ini dimulai dari sebuah pertanyaan yang sangat sederhana, Swartzlander mengatakan, "Jika kita mempunyai sesuatu berbentuk sayap dan kita menyinarinya dengan cahaya, apa yang terjadi?" Eksperimen-eksperimen pemodelan menunjukkan kepada para peneliti bahwa sebuah defleksi asimetris cahaya akan menciptakan sebuah daya angkat yang sangat stabil. "Jadi kami pikir lebih baik melakukan satu eksperimen," kata Swartzlander
Para peneliti membuat
batangan-batangan sangat kecil berbentuk mirip sayap pesawat terbang, di satu
sisi pipih dan di sisi lainnya berliku. Ketika foil-foil udara berukuran mikron
ini dibenamkan ke dalam air dan dipukul dengan 130 miliwatt cahaya dari dasar
wadah, foil-foil tersebut mulai bergerak ke atas, seperti yang diduga. Namun
batangan-batangan tersebut juga mulai bergerak ke samping, arah tegak lurus
terhadap cahaya yang datang. Bola-bola simetris sangat kecil tidak menunjukkan
efek daya angkat ini, seperti yang ditemukan tim tersebut.
Daya angkat optik berbeda dari daya
angkat aerodinamis dengan sebuah foil udara. Sebuah pesawat udara terbang
karena udara yang mengalir lebih lambat di bawah sayap-sayapnya menggunakan
tekanan lebih besar daripada udara yang mengalir lebih cepat di atas. Namun
pada foil cahaya,daya angkat diciptakan di dalam obyek-obyek tersebut ketika
sorotan sinar melaluinya. Bentuk foil udara transparan terebut menyebabkan
cahaya dibiaskan berbeda-beda tergantung pada tempat cahaya itu lewat, yang
menyebabkan pembengkokan sesui momentum sorotan yang menghasilkan daya angkat.
Sudut-sudut daya angkat foil-foil
cahaya ini sekitar 60 derajat, menurut temuan tim tersebut. "Kebanyakan
benda-benda aerodinamis mengudara pada sudut-sudut yang sangat gradual, akan
tetapi hal ini memiliki sudut daya angkat yang luar biasa dan sangat
kuat," ujar Swartzlander. "Anda bisa bayangkan apa yang akan terjadi
jika pesawat anda mengudara pada 60 derajat -- perut anda akan berada di
kaki."
Ketika batangan-batangan itu
terangkat, seharusnya tidak jatuh atau kehilangan daya angkat, seperti yang
diprediksi. "Sebenarnya benda tersebut bisa menstabilkan diri
sendiri," kata Padgett. Swartzlander mengatakan bahwa dia berharap pada
akhirnya bisa menguji foil-foil cahaya tersebut di udara juga, dan mencoba
berbagai bentuk serta material dengan berbagai sifat pembiasan. Dalam studi
tersebut para penelit menggunakan cahaya infra merah untuk menghasilkan daya
angkat tersebut, tapi jenis cahaya lainnya juga bisa, kata Swartzlander.
"Yang indah tentang hal ini ialah bahwa benda itu akan berfungsi selama
anda memiliki cahaya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar